Google Ads dilaporkan menggandakan batas kata kunci negatif pada tingkat kampanye, dari 5.000 menjadi 10.000. Perubahan ini pertama kali ditemukan oleh salah satu pengiklan yang melaporkan temuan tersebut, dan langsung memicu diskusi di komunitas periklanan digital. Hingga saat ini, Google belum mengeluarkan pengumuman resmi terkait kebijakan baru ini sehingga menimbulkan spekulasi apakah perubahan tersebut merupakan uji coba terbatas, glitch sistem, atau peralihan aturan yang dilakukan secara bertahap tanpa publikasi besar.
Kata kunci negatif merupakan elemen penting dalam strategi Google Ads. Dengan menggunakan daftar kata negatif, pengiklan dapat mencegah iklan mereka muncul pada pencarian yang tidak relevan. Hal ini membantu menekan biaya, meningkatkan efektivitas kampanye, dan memastikan iklan hanya tampil kepada audiens yang sesuai. Selama bertahun-tahun, batas 5.000 kata negatif di level kampanye dianggap memadai, meskipun sering kali menimbulkan keterbatasan bagi akun besar dengan skala kampanye yang kompleks.
Seorang pengiklan yang aktif memantau perubahan sistem menemukan bahwa kini daftar negatif kampanye dapat menampung lebih dari 5.000 kata. Ia berhasil menambahkan hingga 10.000 kata tanpa pesan kesalahan, sesuatu yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Penemuan ini langsung menyebar ke forum industri dan memicu rasa ingin tahu para pengelola kampanye berskala besar yang sering mengeluhkan keterbatasan lama.
Implikasi untuk Pengiklan
Jika batas kata kunci negatif memang resmi dinaikkan, hal ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pengiklan. Mereka dapat mengonsolidasikan daftar negatif yang selama ini harus dipecah ke beberapa kampanye. Konsolidasi ini akan mengurangi risiko duplikasi dan mempermudah manajemen iklan dalam jangka panjang. Akun besar yang memiliki ribuan variasi produk, lokasi, dan frasa pencarian akan sangat diuntungkan.
Namun, tanpa konfirmasi resmi dari Google, ada risiko tertentu bagi mereka yang langsung memanfaatkan perubahan ini. Jika ternyata peningkatan batas ini hanyalah glitch sementara, maka Google dapat mengembalikan sistem ke aturan lama. Situasi ini bisa menimbulkan error pada kampanye yang sudah berjalan dan berpotensi mengganggu performa iklan.
Pakar industri menekankan perlunya kehati-hatian. Mereka menyarankan agar pengiklan tetap mengikuti angka 5.000 sebagai acuan resmi hingga Google memperbarui dokumentasi publiknya. Transparansi dari pihak Google sangat dinantikan untuk menghindari kebingungan di kalangan pengiklan yang harus mengatur strategi dengan tepat.
Reaksi dan Spekulasi
Sejumlah praktisi digital marketing menilai langkah ini bisa menjadi bagian dari strategi Google untuk meningkatkan kualitas iklan di platform mereka. Dengan memberikan ruang lebih besar untuk kata negatif, pengiklan dapat lebih selektif dalam mengarahkan iklan, yang pada akhirnya akan memperbaiki pengalaman pengguna. Namun, ada juga yang menduga bahwa ini sekadar kesalahan teknis yang belum diperbaiki.
Hingga kini, dokumentasi resmi Google Ads masih menyebut angka 5.000 sebagai batas daftar negatif kampanye. Tidak ada catatan perubahan di support page ataupun pernyataan resmi melalui blog perusahaan. Hal ini menambah ketidakpastian, terutama bagi agensi periklanan yang mengelola banyak klien dengan kebutuhan iklan kompleks.
Pengiklan disarankan untuk tetap menguji secara hati-hati. Beberapa memilih menambahkan lebih dari 5.000 kata negatif di akun uji coba, bukan di kampanye utama, agar bisa melihat dampak potensialnya. Langkah ini dianggap lebih aman dibanding langsung mengubah kampanye inti yang berhubungan dengan anggaran besar.
Perubahan batas kata kunci negatif di Google Ads ini membuka peluang sekaligus tantangan. Jika resmi, pengiklan akan memiliki kendali lebih besar untuk mengoptimalkan kampanye. Namun jika hanya glitch, risiko kerugian tetap ada. Saat ini, semua mata tertuju pada Google untuk memastikan apakah batas baru ini merupakan kebijakan permanen atau sekadar anomali teknis.
Untuk pengiklan, langkah paling bijak adalah tetap mengikuti batas 5.000 sembari mengawasi akun masing-masing. Jangan lupa untuk memeriksa dokumentasi resmi Google Ads secara berkala agar tidak ketinggalan pembaruan.
Eksplorasi konten lain dari Insimen
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.