Banjir Sumatera kini masuk kategori bencana besar dengan angka korban yang sudah melewati seribu. Pembaruan BNPB menyebut sekitar 1.053 orang meninggal dan sekitar 200 orang masih dalam pencarian di tiga provinsi terdampak. 

Angka itu menjadi penegas bahwa situasi belum selesai, meski banjir bandang dan longsor sudah berlangsung berminggu minggu. Sebelumnya, Reuters juga melaporkan jumlah korban sudah di atas 1.000, sejalan dengan tren temuan jenazah yang masih terus bertambah di lapangan. 

Pencarian dilaporkan masih fokus di sejumlah titik yang paling parah terdampak, termasuk beberapa wilayah di Aceh dan Sumatera Utara. Dalam pembaruan terakhir, tim gabungan kembali menemukan korban di Aceh dan juga di Tapanuli Tengah, sementara daftar orang hilang masih menumpuk di beberapa kecamatan dan desa yang aksesnya sulit. BNPB juga mencatat jumlah pengungsi berada di kisaran ratusan ribu orang, yang berarti masalahnya bukan hanya evakuasi, tapi juga logistik, kesehatan, dan hunian sementara. 

Advertisements
Korban Banjir Dan Longsor Sumatera Tembus 1053 Orang BNPB Masih Cari 200

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan, “total korban meninggal dunia … 1.053 jiwa.” Kalimat singkat itu punya arti panjang. Setiap penambahan angka biasanya berarti satu keluarga lagi yang berubah selamanya. 

Pemerintah menargetkan pemulihan berjalan cepat, bahkan ada pernyataan bahwa sejumlah wilayah bisa kembali normal dalam 2 sampai 3 bulan. Namun dengan ratusan ribu warga terdampak dan biaya pemulihan yang diperkirakan besar, target itu akan diuji oleh cuaca, akses, dan konsistensi bantuan. 

Bencana ini memberi pelajaran yang sama, hanya dengan tagihan yang makin mahal. Analisis lebih mendalam mengenai fenomena ini bisa ditemukan di Insimen untuk perspektif yang lebih tajam.


Discover more from Insimen

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Discover more from Insimen

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading