Diabetes sering tidak “kalah” di meja dokter. Ia menang pelan pelan di dapur, di gelas minuman, dan di kebiasaan yang kelihatannya sepele. Pantangan Diabetes yang paling sering dilanggar biasanya bukan makanan ekstrem. Justru yang rutin masuk setiap hari.

Pemicu paling klasik ada di minuman manis seperti teh manis, kopi susu, boba, soda, sirup, dan jus kemasan. Lalu datang “gula tersembunyi” yang menyamar rapi di sereal manis, saus botolan seperti ketchup atau BBQ, yogurt rasa, roti manis, selai. Karbo olahan juga cepat bikin gula naik saat porsinya kebablasan. Nasi putih porsi besar, mie instan, roti putih, kue, biskuit, donat. Belum lagi gorengan, fast food, snack kemasan, dan lemak trans yang bikin kontrol makin sulit. Buah tetap boleh, tapi porsi besar buah tinggi gula seperti mangga, anggur, durian, nangka juga bisa bikin grafik gula darah jadi tidak ramah. Alkohol pun bisa membuat naik turun gula darah makin tidak stabil.

Advertisements

Masalahnya bukan cuma makanan. Pola makan besar sekali dalam satu waktu, sering ngemil tanpa hitung porsi, melewatkan makan lalu “balas dendam” makan banyak, kurang tidur, jarang bergerak, duduk terlalu lama, dan merokok bisa membuat gula darah “liar”. Di sisi kontrol, kesalahan yang sering terjadi adalah mengubah dosis obat sendiri, stop obat saat terasa mendingan, jarang cek gula darah, atau nekat konsumsi jamu dan suplemen tanpa cek dokter karena berisiko interaksi obat atau gula turun mendadak.

Target aman yang realistis itu sederhana. Hindari minuman manis harian. Kurangi tepung dan nasi putih porsi besar lalu ganti pelan pelan dengan porsi lebih kecil, lauk protein, dan sayur. Batasi gorengan dan makanan ultra proses. Jaga jam tidur. Tambah jalan 10 sampai 20 menit setelah makan kalau memungkinkan. Diabetes tidak butuh niat besar yang musiman. Ia butuh kebiasaan kecil yang konsisten. Analisis lebih mendalam mengenai fenomena ini bisa ditemukan di Insimen untuk perspektif yang lebih tajam.


Discover more from Insimen

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Reply

Discover more from Insimen

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading