Pada 21 Oktober 2025, OpenAI secara resmi mengumumkan penghentian akses ChatGPT WhatsApp yang akan berlaku efektif pada 15 Januari 2026. Keputusan ini mengejutkan banyak pengguna, terutama mereka yang selama ini mengandalkan ChatGPT di WhatsApp untuk komunikasi pribadi maupun bisnis.
OpenAI menyebutkan bahwa perubahan kebijakan dan persyaratan dari pihak WhatsApp menjadi alasan utama di balik penghentian ini. Dalam pernyataannya, OpenAI menegaskan bahwa mereka sebenarnya “lebih memilih untuk tetap melayani pengguna di WhatsApp,” namun kebijakan baru yang diterapkan oleh platform milik Meta itu membuat layanan tidak lagi memungkinkan untuk dilanjutkan.
Keputusan ini menandai berakhirnya salah satu bentuk integrasi populer antara AI percakapan dan aplikasi pesan instan yang digunakan miliaran orang di seluruh dunia.
Alasan OpenAI Hentikan ChatGPT di WhatsApp
Pengumuman ini disampaikan melalui situs resmi OpenAI pada 21 Oktober 2025. Dalam keterangan resminya, perusahaan menyoroti perubahan mendadak pada syarat penggunaan WhatsApp Business API dan kebijakan integrasi AI pihak ketiga.
Perubahan tersebut membuat OpenAI tidak bisa lagi mempertahankan kualitas layanan tanpa melanggar ketentuan baru WhatsApp. Selain itu, faktor keamanan data dan privasi pengguna disebut menjadi perhatian utama dalam keputusan ini.
Keterbatasan Kebijakan WhatsApp Baru
Kebijakan baru WhatsApp dinilai membatasi kemampuan integrasi langsung dengan model AI pihak ketiga. Menurut laporan dari The Verge, pembatasan ini mencakup mekanisme enkripsi dan kontrol data pengguna yang lebih ketat, termasuk larangan pengolahan pesan oleh sistem eksternal secara otomatis.
OpenAI menganggap perubahan tersebut berpotensi menghambat pengalaman pengguna dan integrasi yang selama ini menjadi kekuatan ChatGPT di WhatsApp.
Komitmen OpenAI terhadap Privasi Pengguna
Meski layanan dihentikan, OpenAI menegaskan komitmennya terhadap privasi pengguna. Mereka menjamin tidak ada data percakapan pengguna yang akan dihapus tanpa pemberitahuan, serta memberikan waktu hingga 15 Januari 2026untuk melakukan migrasi akun agar riwayat percakapan tetap bisa dipertahankan.
Panduan Migrasi ChatGPT WhatsApp ke Aplikasi Resmi
OpenAI menyediakan langkah-langkah sederhana bagi pengguna yang ingin mempertahankan histori percakapan sebelum layanan ditutup.
Langkah-langkah ini penting dilakukan sebelum batas waktu berakhir agar data tetap tersimpan dan tidak hilang setelah tanggal penghentian.
Langkah 1: Unduh Aplikasi ChatGPT Resmi
Pengguna diminta untuk mengunduh aplikasi ChatGPT di Android, iOS, atau desktop. Aplikasi ini menjadi platform utama yang menggantikan integrasi WhatsApp.
Dengan versi terbaru, aplikasi ChatGPT menyediakan antarmuka yang lebih interaktif, termasuk mode percakapan suara (voice), unggah file, serta akses ke fitur riset mendalam yang tidak tersedia di WhatsApp.
Langkah 2: Login atau Buat Akun ChatGPT
Bagi pengguna lama, cukup masuk menggunakan akun OpenAI yang sudah ada. Sementara bagi pengguna baru, pembuatan akun dapat dilakukan langsung di aplikasi dengan alamat email atau akun Apple/Google.
Setelah login, sistem akan menampilkan opsi untuk menghubungkan nomor WhatsApp agar data percakapan sebelumnya dapat diimpor.
Langkah 3: Hubungkan Nomor WhatsApp ke Akun ChatGPT
Proses pengaitan dilakukan melalui kontak resmi “1-800-ChatGPT” di WhatsApp. Pengguna perlu mengirim pesan “Link Account” untuk memulai proses verifikasi. Setelah terhubung, nomor telepon akan diasosiasikan dengan akun ChatGPT, dan percakapan lama otomatis muncul di riwayat aplikasi.
Langkah 4: Selesaikan Migrasi Sebelum 15 Januari 2026
OpenAI menyarankan agar pengguna melakukan proses migrasi secepat mungkin. Setelah tenggat waktu tersebut, sistem WhatsApp tidak lagi mendukung transfer riwayat chat ke platform lain.
Dampak Penghentian ChatGPT WhatsApp bagi Pengguna dan Bisnis
Keputusan ini berdampak signifikan bagi jutaan pengguna yang selama ini memanfaatkan ChatGPT di WhatsApp untuk kebutuhan pribadi, pendidikan, hingga bisnis.
Gangguan bagi Layanan Pelanggan dan Otomasi Bisnis
Banyak bisnis kecil dan menengah menggunakan ChatGPT di WhatsApp sebagai asisten virtual untuk menjawab pertanyaan pelanggan, mengatur jadwal, atau memberikan dukungan otomatis. Dengan penghentian ini, mereka harus beradaptasi dengan platform baru yang ditawarkan OpenAI.
Integrasi bisnis yang sebelumnya sederhana melalui WhatsApp kini perlu dialihkan ke aplikasi ChatGPT atau API OpenAI langsung, yang menyediakan fitur serupa dengan tingkat kontrol lebih tinggi.
Kesempatan Memanfaatkan Fitur Lanjutan ChatGPT App
Meskipun perubahan ini menimbulkan ketidaknyamanan, OpenAI menyebut bahwa pengguna akan mendapat pengalaman lebih kaya di aplikasi ChatGPT.
Fitur seperti mode suara, unggah dokumen, dan riset real-time memungkinkan interaksi yang jauh lebih fleksibel dibandingkan versi WhatsApp.
Selain itu, fitur memori personal di aplikasi ChatGPT memungkinkan sistem mengenali kebiasaan pengguna dan memberikan jawaban lebih kontekstual di masa mendatang.
Tantangan bagi Pengguna di Wilayah Tertentu
Penghentian ChatGPT WhatsApp juga memunculkan kekhawatiran di sejumlah negara, termasuk Indonesia, di mana WhatsApp merupakan platform komunikasi dominan.
Namun OpenAI menyebut bahwa pengguna di wilayah mana pun tetap dapat mengakses layanan penuh melalui aplikasi resmi atau web app di chat.openai.com.
Langkah Pencegahan agar Data Tidak Hilang
Pengguna disarankan melakukan backup manual untuk menghindari kehilangan data.
Ekspor Chat dan Catatan Penting
Karena WhatsApp tidak mendukung ekspor otomatis ke platform lain, pengguna sebaiknya menyalin percakapan penting secara manual atau menyimpannya ke cloud.
Langkah ini menjadi penting terutama untuk percakapan yang digunakan dalam konteks bisnis atau penelitian.
Pemberitahuan kepada Tim dan Pelanggan
Bagi perusahaan yang menggunakan ChatGPT di WhatsApp sebagai chatbot pelanggan, penting untuk menginformasikan perubahan ini lebih awal.
Gunakan pesan otomatis yang mengarahkan pengguna untuk berpindah ke kanal baru, misalnya tautan ke akun ChatGPT resmi.
Reaksi Komunitas dan Industri
Penghentian ChatGPT di WhatsApp menimbulkan reaksi beragam. Sebagian pengguna kecewa karena kehilangan kenyamanan integrasi langsung, sementara yang lain melihatnya sebagai langkah wajar untuk menjaga keamanan data.
Beberapa analis teknologi menilai keputusan ini sebagai sinyal dari Meta untuk memperketat kontrol terhadap penggunaan API pihak ketiga.
Di sisi lain, OpenAI dinilai berfokus untuk memperkuat ekosistem ChatGPT-nya sendiri, termasuk integrasi dengan ChatGPT Atlas, browser AI baru yang diumumkan bulan ini.
Pengamat industri seperti TechCrunch menyebutkan bahwa strategi ini sejalan dengan tren besar perusahaan AI untuk mengkonsolidasikan layanan di bawah ekosistemnya sendiri, demi kendali lebih besar terhadap data dan pengalaman pengguna.
Pada akhirnya, penghentian ChatGPT WhatsApp menjadi momentum bagi pengguna untuk beradaptasi dengan cara baru berinteraksi dengan AI.
Meskipun terasa merepotkan bagi sebagian pengguna, langkah ini membuka peluang untuk menggunakan fitur lebih canggih yang disediakan aplikasi ChatGPT resmi.
Untuk informasi tambahan dan panduan teknis terbaru, pengguna dapat mengunjungi situs resmi OpenAI ChatGPT Transition.
Baca juga artikel terkait di Insimen mengenai evolusi ekosistem ChatGPT dan integrasi AI lintas platform.
Eksplorasi konten lain dari Insimen
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.









