Power bank sering kali dilarang atau dibatasi penggunaannya di pesawat karena alasan keselamatan. Meski terlihat sepele, perangkat ini menyimpan energi listrik dalam baterai lithium-ion yang sangat sensitif terhadap tekanan, suhu, dan kerusakan fisik. Dalam penerbangan, kombinasi faktor tersebut bisa memicu risiko serius seperti kebakaran atau ledakan.
Peraturan ini berlaku global dan diterapkan hampir oleh seluruh maskapai penerbangan. Penumpang wajib membawa power bank di kabin, bukan di bagasi, dan dilarang menggunakannya selama penerbangan jika maskapai melarang.
Risiko Thermal Runaway dan Bahaya Kebakaran
Fenomena paling berbahaya dari baterai lithium-ion adalah thermal runaway. Istilah ini menggambarkan kondisi ketika baterai mengalami peningkatan suhu ekstrem secara cepat akibat hubungan pendek atau kerusakan internal.
Dalam situasi seperti ini, panas yang dihasilkan bisa memicu kebakaran yang sulit dikendalikan. Api dari baterai lithium-ion juga menghasilkan gas beracun dan asap tebal. Dalam ruang tertutup seperti kabin atau bagasi pesawat, hal ini bisa sangat berbahaya karena ventilasi terbatas dan waktu respons sangat singkat.
Kasus dan Penjelasan Teknis
Menurut laporan The Guardian, thermal runaway dapat terjadi karena faktor tekanan, benturan, atau overcharge. Saat satu sel baterai gagal, reaksi kimia di dalamnya dapat memicu kegagalan berantai ke sel lainnya. Ini menyebabkan peningkatan suhu yang cepat hingga ratusan derajat Celsius.
Beberapa insiden penerbangan mencatat api dari perangkat elektronik sebagai penyebab gangguan darurat, walau berhasil ditangani dengan alat pemadam portabel di kabin.
Protokol Maskapai terhadap Insiden
Maskapai di seluruh dunia telah menerapkan prosedur ketat untuk menangani kebakaran akibat baterai. Awak kabin dilatih untuk mengenali tanda-tanda awal, seperti bau terbakar atau asap dari kompartemen. Namun, upaya ini hanya efektif jika perangkat berada di kabin, bukan di bagasi.
Mengapa Tidak Boleh di Bagasi
Banyak otoritas penerbangan internasional, termasuk International Air Transport Association (IATA), melarang baterai cadangan atau power bank berada di bagasi tercatat. Alasannya sederhana: ruang kargo pesawat tidak diawasi langsung selama penerbangan.
Jika terjadi kebakaran di kabin, awak bisa segera bertindak. Namun jika terjadi di kargo, aksesnya tertutup dan sistem pemadam otomatis tidak dirancang untuk memadamkan api lithium-ion. Karena itu, risiko kebakaran di bagasi jauh lebih berbahaya.
Penegakan Aturan di Maskapai
Maskapai seperti SWISS Air dan Cathay Pacific secara eksplisit menulis dalam kebijakan bagasi mereka bahwa power bank hanya boleh dibawa di kabin. Bahkan, Cathay Pacific menambahkan larangan menggunakan dan menaruh power bank di kompartemen atas sejak April 2025.
Kebijakan ini diambil setelah evaluasi keselamatan menunjukkan bahwa pengisian daya selama penerbangan meningkatkan risiko panas berlebih dan potensi percikan api.
Konsekuensi Pelanggaran
Penumpang yang melanggar aturan ini bisa diminta menyerahkan power bank sebelum naik pesawat. Dalam kasus tertentu, petugas keamanan bandara juga berhak menyita perangkat dengan kondisi rusak atau kapasitas terlalu besar.
Batas Kapasitas dan Kondisi Fisik Power Bank
Selain lokasi penyimpanan, kapasitas power bank juga menjadi faktor utama dalam regulasi penerbangan.
Maskapai umumnya membatasi kapasitas maksimal hingga 100 Wh tanpa persetujuan khusus. Power bank di atas 100 Wh hingga 160 Wh bisa dibawa dengan izin maskapai, sementara di atas itu biasanya dilarang sama sekali.
Contoh Standar Maskapai dan Produsen
Produsen seperti Anker menuliskan panduan resmi mengenai perhitungan kapasitas (Wh = Volt × Ampere-hour ÷ 1000). Power bank berkapasitas besar untuk laptop biasanya melampaui 100 Wh, sehingga pengguna perlu memastikan daya sesuai batas maskapai.
Selain itu, kondisi fisik perangkat juga diperiksa. Power bank dengan tanda kerusakan, pembengkakan, atau kabel longgar bisa dianggap berisiko tinggi dan ditolak oleh petugas keamanan.
Pentingnya Pemeriksaan Sebelum Terbang
Sebelum bepergian, disarankan memeriksa label spesifikasi power bank dan memastikan tidak ada kerusakan fisik. Hindari penggunaan adaptor tidak resmi yang bisa menyebabkan lonjakan arus. Pemeriksaan sederhana ini dapat mencegah masalah besar di bandara maupun di udara.
Pengisian Daya Selama Penerbangan
Beberapa maskapai memperbolehkan penggunaan power bank untuk mengisi perangkat pribadi selama penerbangan, tetapi sebagian besar melarang pengisian daya secara langsung menggunakan power bank.
Aturan Maskapai yang Lebih Ketat
Cathay Pacific, misalnya, sejak April 2025 memberlakukan larangan penggunaan power bank dan penyimpanannya di bagasi atas. Langkah ini diambil setelah beberapa laporan panas berlebih saat pengisian daya di udara.
Maskapai menilai bahwa ruang kabin dengan tekanan dan suhu tertentu bisa meningkatkan reaksi kimia dalam baterai. Pengisian daya juga menambah risiko arus berlebih pada perangkat yang sudah digunakan lama.
Risiko Tekanan dan Suhu di Kabin
Lingkungan penerbangan berbeda jauh dengan kondisi di darat. Tekanan udara rendah dan suhu tidak stabil dapat mempengaruhi reaksi kimia dalam baterai lithium-ion. Jika terjadi lonjakan panas, energi sulit diredam karena udara tipis memperlambat proses pendinginan.
Oleh karena itu, penggunaan power bank di pesawat sering dibatasi hanya untuk kondisi darurat dan dengan pengawasan ketat dari awak kabin.
Regulasi dan Edukasi Penumpang
Keselamatan penerbangan selalu menjadi prioritas utama. Karena itu, banyak bandara kini memperketat pemeriksaan terhadap perangkat elektronik yang menggunakan baterai lithium-ion.
Edukasi Penumpang oleh Otoritas Penerbangan
Beberapa negara bahkan menerapkan program edukasi keselamatan khusus. Poster dan pengumuman di area bandara menjelaskan bahwa power bank harus dibawa di kabin, tidak boleh di bagasi, dan tidak boleh digunakan selama penerbangan jika maskapai melarang.
Kolaborasi Maskapai dan Produsen
Produsen power bank juga bekerja sama dengan otoritas penerbangan untuk menciptakan desain lebih aman, seperti sistem pemutus arus otomatis dan sensor suhu. Langkah-langkah ini bertujuan menurunkan risiko thermal runaway tanpa mengorbankan performa daya.
Secara keseluruhan, larangan membawa power bank di bagasi pesawat bukanlah sekadar aturan sepele, melainkan langkah keselamatan yang sangat penting. Baterai lithium-ion memang efisien, tetapi memiliki potensi bahaya tinggi dalam kondisi ekstrem seperti penerbangan.
Membawa power bank di kabin, memastikan kapasitas sesuai regulasi, dan tidak menggunakannya selama penerbangan adalah bentuk tanggung jawab penumpang terhadap keselamatan bersama.
Eksplorasi konten lain dari Insimen
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.