Omni seller itu biasanya merujuk ke omnichannel seller, yaitu penjual yang menggunakan banyak saluran atau channel penjualan sekaligus, tapi semuanya terintegrasi dengan baik. Jadi bukan sekadar buka toko di banyak tempat, tapi semua saluran itu nyambung, sinkron, dan konsisten.
Ciri utama omni seller adalah dengan multi-channel yang terhubung, Penjual akan ada di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, lalu media sosial Instagram, TikTok, website toko sendiri, bahkan offline store. Semua saluran ini dihubungkan dengan sistem, sehingga stok, harga, dan promo tercatat seragam.
Pengalaman konsumen konsisten, misal kamu lihat produk di IG, terus klik ke website, lalu checkout di marketplace, experience-nya sama dari harga, promo, sampai pelayanan. Integrasi teknologiOmni seller pakai tools/software untuk manajemen inventori, order, customer service, dan payment. Jadi, kalau ada 1 barang terjual di Shopee, stok di Tokopedia otomatis berkurang juga.
Lebih fokus ke customer journey,Omni seller mikirin bagaimana konsumen mau belanja dengan cara apa pun, dan dibuat semudah mungkin. Bisa pilih pesan online ambil di toko click & collect, atau beli offline dikirim ke rumah.
Bedanya dengan multi-channel biasa
Multi-channel seller, menjual di banyak platform, tapi jalan sendiri-sendiri. Stok, harga, data pembeli nggak nyambung.
Omni seller, hadir di semua platform dan terkoneksi sehingga konsumen dapat pengalaman mulus tanpa bingung.
Contoh nyata omni seller:
Brand fashion yang punya toko offline, akun IG Shop, official store di Shopee, website sendiri, dan semuanya saling sinkron.
Contoh kopi Starbucks, bisa order lewat aplikasi, ambil di store, bayar pakai e-wallet, dan tetap dapat poin loyalty.
Jadi, kalau kamu jualan online, langkah naik level dari sekadar multi-channel ke omni seller adalah bikin semua channel terintegrasi dan konsisten, supaya konsumen merasa nyaman belanja di mana pun.
Contoh Omni Seller UKM Kuliner
Mari kami berikan contoh simulasi transaksi dagang warung bakso, namanya Bakso Mangkuk Ayam, produk utama adalah bakso frozen siap santap, target konsumen anak muda, keluarga, dan pekerja kantoran
Channel penjualan yang dipakai offline store Warung Bakso Mangkuk Ayam, konsumen bisa makan di tempat atau bawa pulang. Kemudian website toko online, ada menu, harga, dan order online langsung terhubung dengan sistem kasir dan inventori. Lalu dijual juga di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada, untuk penjualan bakso frozen dengan promo ongkir. Lanjut di sosial media Instagram dan TikTok Shop, berisi konten resep, video pendek, dan bisa langsung checkout lewat IG Shop / TikTok Shop. Lalu ada pula WhatsApp Business, customer bisa pesan cepat sistem otomatis dan update stok.
Integrasi Sistem
Semua order baik dari Shopee, IG, atau warung offline masuk ke 1 dashboard.
Stok otomatis terupdate, misalkan kalau ada 5 bungkus bakso frozen terjual di Shopee, stok di Tokopedia & website ikut berkurang.
Promo seragam, misalnya promo “Beli 2 Gratis Sambal”, berlaku di semua channel.
Payment terintegrasi, bisa bayar via e-wallet, transfer, atau COD, tapi semua tercatat di satu sistem.
Pengalaman Belanja Konsumen
Skenario A: Rina lihat IG Reels resep “Bakso Mozarella”, dia klik shop di IG lalu order di Shopee, dan barang dikirimkan.
Skenario B: Budi makan langsung di Warung Bakso Mangkuk Ayam, dia suka scan QR di meja lalu follow IG dan minggu depan order bakso frozen lewat Tokopedia.
Skenario C: Sari pesan via WhatsApp kemudian pilih ambil langsung klik dan collect lalu bayar di kasir Warung Bakso Mangkuk Ayam.
Semua pengalaman terasa nyambung, walaupun beda cara belanja.
Kelebihan Jadi Omni Seller
Penjualan lebih luas lewat offline + online + marketplace
Konsumen nyaman & loyal karena pengalaman konsisten
Data konsumen terkumpul rapi, bisa dipakai buat promo personal contoh diskon ulang tahun, rekomendasi menu favorit
Brand lebih dipercaya karena terlihat profesional
Omnichannel seller itu bukan nama perusahaan tunggal, tapi lebih ke strategi penjualan yang dipakai brand/penjual. Nah, untuk bisa jalanin sistem ini biasanya ada perusahaan penyedia teknologi platform/software yang bantu UKM maupun brand besar menghubungkan semua channel.
Pihak yang membangun Omnichannel Seller
Perusahaan Retail & Brand Besar, contoh Uniqlo, Starbucks, Nike, atau MAP di Indonesia. Mereka bangun sistem omnichannel sendiri dari aplikasi, toko offline, sampai marketplace.
Startup / Penyedia Platform Omnichannel
Ini perusahaan yang bikin software untuk integrasi channel, stok, dan order, yaitu Jubelio di Indonesia, banyak dipakai UKM & brand lokal, integrasi marketplace, POS, dan website.
Sirclo di Indonesia, membantu bisnis punya toko online dan terintegrasi ke marketplace.
HashMicro regional, menyediakan sistem ERP dan omnichannel untuk retail.
Shopify + integrasi marketplace jaringan global banyak dipakai brand direct-to-consumer.
Marketplace & Platform Besar
Mereka juga lagi mengembangkan ekosistem omnichannel supaya seller gampang sinkron, yaitu Tokopedia lewat GoTo ecosystem mempunyai fitur “Mitra Tokopedia” dan integrasi POS, lalu ada Shopee lewat ShopeeFood, Shopee Mall, dan Shopee POS.
Selanjutnya ada TikTok Shop yang memberi layanan integrasi dengan konten sosial & checkout langsung.
Contoh Kegiatan Omnichannel Seller di Indonesia
Bakmi GM bisa order lewat aplikasi, website, GoFood/GrabFood, Tokopedia, sampai makan di resto, semua promo dan harga konsisten.
Jubelio, banyak UKM fashion, F&B, sampai elektronik pakai Jubelio buat jadi omni seller karena bisa sinkronisasi di Shopee, Tokopedia, IG Shop, dll.
MAP Club Group: Zara, Starbucks, Sport Station, punya aplikasi membership, integrasi belanja offline-online, poin loyalti nyambung di mana pun.
Jadi, channelnya bisa macam-macam marketplace, website toko sendiri, sosial media shop, offline store, sampai aplikasi brand.
Sedangkan perusahaan yang membangun omnichannel seller biasanya adalah brand besar bikin sendiri, UKM & mid-size pakai bantuan startup/platform lokal/global.
Untuk melakukan penjualan dengan system Omnichannel Seller ini, maka bagi pelaku usaha dapat dilakukan dengan cara seperti,
- UKM kecil – kuliner/retail pakai layanan dari Olsera atau Sirclo.
- UKM menengah – fashion, elektronik, lifestyle pakai layanan Jubelio lebih lengkap untuk integrasi marketplace Indonesia.
- Brand besar / enterprise pakai layanan HashMicro untuk lokal atau Magento untuk global.
- Mau ekspor/global market gunakan layanan Shopify.