Produksi chip menjadi fokus utama India dalam strategi industrialisasi barunya. Pemerintah India mengambil langkah besar dengan mempercepat produksi komponen elektronik dan semikonduktor melalui insentif besar senilai lebih dari US$625 juta. Langkah ini bukan hanya untuk memperkuat rantai pasok domestik, tetapi juga menjadikan India sebagai pemain utama dalam peta manufaktur global.
Pemerintah India, melalui Ministry of Electronics & Information Technology (MeitY), telah menyetujui tujuh proyek besar di bawah skema Electronics Component Manufacturing Scheme (ECMS). Program ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan membangun ekosistem industri yang berdaya saing tinggi.
Skema ECMS Perkuat Kapasitas Produksi Nasional
Pemerintah India meluncurkan ECMS dengan tujuan mendorong kemandirian di sektor komponen elektronik. Dalam fase pertama, sebanyak tujuh proyek disetujui dengan total nilai investasi mencapai US$625 juta atau sekitar INR 55,32 miliar.
Proyek-proyek ini berfokus pada produksi printed circuit board (PCB), modul kamera, dan laminasi tembaga, yang selama ini menjadi komponen penting dalam industri ponsel, komputer, dan otomotif listrik. Pemerintah memperkirakan skema ini akan menghasilkan output industri senilai US$5 miliar serta menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja langsung di berbagai wilayah industri.
Peningkatan Daya Saing Melalui Infrastruktur dan Tenaga Kerja
Investasi tersebut tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga membangun kawasan industri khusus elektronik di beberapa negara bagian seperti Tamil Nadu, Gujarat, dan Maharashtra. Fokus utamanya adalah menyediakan infrastruktur listrik, logistik, serta rantai pasok bahan mentah yang efisien.
Selain itu, program pelatihan teknis bagi tenaga kerja lokal digencarkan agar mampu menguasai keahlian dalam fabrikasi semikonduktor, perakitan modul kamera, dan teknologi PCB. Dengan strategi ini, India berupaya menciptakan tenaga kerja dengan kompetensi tinggi yang dapat bersaing dengan negara produsen besar seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan.
Dampak Ekonomi dan Efisiensi Produksi
Dalam jangka menengah, proyek ECMS diperkirakan akan menurunkan ketergantungan impor hingga 35 persen untuk kategori komponen utama. Penurunan bea masuk untuk bahan baku tertentu juga memperkuat daya saing industri lokal. Hal ini diharapkan dapat menghemat devisa sekaligus mendorong nilai ekspor.
Di sisi lain, integrasi digital antar produsen melalui platform MeitY juga mempercepat proses audit dan pengawasan produksi, memastikan transparansi dan efisiensi rantai pasok nasional.
Design Led Incentive (DLI) 2.0: Dorongan Baru bagi Produksi Chip
Selain ECMS, India tengah mempersiapkan versi terbaru dari Design Led Incentive (DLI) Scheme 2.0 yang berfokus pada riset dan desain chip. Skema ini akan diluncurkan pada akhir tahun dan menargetkan sektor consumer electronicsserta desain sirkuit terpadu untuk sistem otomotif dan perangkat pintar.
Fokus DLI 2.0 pada Desain dan Inovasi
Melalui DLI 2.0, pemerintah akan memberikan subsidi dan pendanaan riset kepada perusahaan lokal yang mengembangkan desain chip inovatif. Daftar produk prioritas sedang difinalisasi oleh MeitY, mencakup chip untuk komunikasi, IoT, dan sistem kendaraan otonom.
Program ini akan mendorong kolaborasi antara startup teknologi, universitas, dan perusahaan besar untuk mempercepat adopsi teknologi semikonduktor lokal. India ingin menggeser posisinya dari sekadar negara perakitan menjadi pusat desain dan produksi chip berteknologi tinggi.
Menarik Investasi Global di Tengah Ketatnya Persaingan
Kebijakan insentif DLI 2.0 juga diarahkan untuk menarik investor asing, termasuk perusahaan Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa yang sedang mencari lokasi produksi alternatif di luar Tiongkok. Pemerintah menjanjikan proses perizinan cepat, pembebasan pajak tertentu, serta akses langsung ke fasilitas riset nasional.
Dengan langkah ini, India berusaha memanfaatkan momentum “China+1 strategy”, di mana perusahaan global mulai mendiversifikasi basis produksinya ke negara lain yang lebih stabil dan efisien.
Sinergi Kebijakan Pajak dan Impor
Seiring peluncuran DLI 2.0, pemerintah India juga merencanakan pemangkasan bea impor untuk komponen elektronik tertentu. Langkah ini dilakukan agar biaya produksi lokal semakin kompetitif dibandingkan dengan impor produk jadi.
Kebijakan ini sekaligus diharapkan mendorong perusahaan multinasional seperti Apple, Samsung, dan Foxconn untuk meningkatkan porsi produksi mereka di India. Saat ini, India telah menjadi salah satu produsen terbesar iPhone di luar Tiongkok dengan kapasitas ekspor yang terus meningkat.
Posisi India dalam Ekosistem Global Semikonduktor
Peningkatan produksi chip dan komponen elektronik membuat India semakin strategis dalam rantai pasok global. Negara ini berupaya menyeimbangkan antara peran manufaktur dan riset desain, dua elemen yang sebelumnya hanya dikuasai oleh segelintir negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Investasi dan Kolaborasi Internasional
Banyak perusahaan global mulai menaruh perhatian serius terhadap sektor semikonduktor India. Misalnya, Micron Technology telah memulai pembangunan pabrik perakitan dan pengujian chip di Gujarat dengan nilai investasi sekitar US$2,75 miliar. Sementara Applied Materials dan AMD juga berencana membuka pusat riset semikonduktor di Bengaluru.
Kolaborasi ini memperkuat ambisi India untuk menjadi pusat inovasi teknologi yang tidak hanya berorientasi pada biaya rendah, tetapi juga pada kualitas dan kemandirian teknologi.
Tantangan dan Arah Kebijakan Jangka Panjang
Meski begitu, perjalanan India menuju kemandirian chip tidak mudah. Tantangan utama meliputi ketersediaan bahan baku silikon, kebutuhan energi stabil, dan kecepatan perizinan investasi. Namun pemerintah berkomitmen untuk mengatasi hambatan tersebut melalui kebijakan industrial yang lebih adaptif dan kemitraan publik-swasta yang kuat.
Dari sisi kebijakan jangka panjang, India ingin memastikan agar setiap proyek memiliki rantai nilai berkelanjutan, mulai dari riset, desain, produksi, hingga ekspor. MeitY juga mendorong penggunaan sumber energi terbarukan di kawasan industri chip untuk memastikan produksi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Dampak Regional dan Global
Dengan strategi ambisius ini, India tidak hanya memperkuat ekonominya tetapi juga memengaruhi peta geopolitik rantai pasok global. Banyak negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Vietnam, kini mempelajari model kebijakan India untuk meniru kesuksesan mereka dalam membangun ekosistem semikonduktor nasional.
Transformasi besar di sektor elektronik dan produksi chip menjadikan India sebagai salah satu pusat manufaktur paling menjanjikan di dunia. Dengan kombinasi antara insentif besar, fokus pada riset dan desain, serta dukungan infrastruktur industri, negara ini berpotensi menjadi pemain utama yang menantang dominasi lama di sektor teknologi tinggi.
Bagi pelaku industri dan investor global, perkembangan ini membuka peluang baru untuk kemitraan strategis, baik dalam produksi, desain, maupun distribusi. Baca juga artikel terkait kebijakan industri teknologi lainnya di Insimen untuk memahami arah globalisasi manufaktur digital dan peluang kolaborasi di Asia.
Eksplorasi konten lain dari Insimen
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.









