Sora 2 telah resmi diluncurkan pada 30 September 2025 sebagai model video-audio generatif terbaru dari OpenAI, sekaligus memperkenalkan aplikasi sosial “Sora” di iOS. Peluncuran ini menandai langkah baru OpenAI untuk menghadirkan teknologi pembuatan video berbasis AI ke publik. Namun, untuk saat ini, ketersediaannya masih terbatas di Amerika Serikat dan Kanada.
Aplikasi Sora berfungsi seperti platform sosial video pendek, mirip TikTok, yang memungkinkan pengguna membuat, mengedit, dan berinteraksi dengan konten berbasis AI. Peluncuran awal difokuskan pada pengguna iPhone, sementara versi Android dijadwalkan menyusul kemudian. OpenAI juga memastikan ekspansi ke negara lain akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan regulasi lokal dan kesiapan infrastruktur.
Antusiasme publik langsung meningkat. Dalam beberapa jam setelah peluncuran, aplikasi Sora menjadi salah satu yang paling banyak diunduh di App Store AS. Meski demikian, pengguna di luar wilayah peluncuran, termasuk Indonesia, masih harus bersabar menunggu giliran.
Status dan Cakupan Awal
Peluncuran Sora 2 menjadi tonggak penting bagi OpenAI. Model ini menampilkan peningkatan signifikan dalam kualitas visual, fisika gerak, dan integrasi audio. Hasil video yang dihasilkan terlihat lebih realistis, dengan kontrol pengguna yang semakin presisi. Selain itu, fitur cameo memungkinkan seseorang “muncul” dalam video setelah proses verifikasi wajah dan suara.
Pada tahap awal, aplikasi Sora hanya tersedia untuk pengguna iOS di AS dan Kanada melalui sistem undangan terbatas. Pendekatan ini bertujuan menjaga kestabilan server dan memastikan sistem moderasi konten bekerja optimal. Inggris, Uni Eropa, dan Australia tidak termasuk dalam peluncuran gelombang pertama.
Mekanisme Akses dan Undangan
Proses akses aplikasi dilakukan melalui undangan resmi. Pengguna yang terpilih akan menerima notifikasi di perangkat mereka untuk mulai menggunakan Sora. Dengan sistem ini, OpenAI ingin memantau secara ketat performa aplikasi dan respons pengguna sebelum memperluas cakupan ke wilayah lain.
Langkah bertahap ini juga bagian dari strategi keamanan. Sora dirancang dengan sistem moderasi dan watermark otomatis untuk mencegah penyalahgunaan, misalnya pembuatan video palsu yang menyerupai individu nyata tanpa izin.
Android Menyusul dan Isyarat Ekspansi
Setelah perilisan iOS di Amerika Utara, OpenAI mulai menyiapkan versi Android. Kehadiran versi ini menjadi sinyal awal ekspansi yang lebih luas, meski belum ada kejelasan mengenai negara mana yang akan menjadi tujuan berikutnya. Umumnya, peluncuran lintas perangkat menjadi tahap penting sebelum ekspansi global.
Apakah Sora 2 Sudah Tersedia di Indonesia?
Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi bahwa Sora 2 tersedia di Indonesia. Pengguna yang mencoba mengakses aplikasi dari wilayah Indonesia masih menerima notifikasi bahwa layanan belum mendukung negara tersebut.
OpenAI menegaskan peluncuran global akan dilakukan bertahap. Akses ke negara baru akan dibuka setelah evaluasi regulasi dan kesiapan infrastruktur. Pola ini sama seperti peluncuran ChatGPT sebelumnya, yang juga dimulai dari Amerika Serikat sebelum diperluas ke berbagai negara.
Alasan Pembatasan Pasar
Sora 2 menggunakan sumber daya komputasi yang besar, serta melibatkan verifikasi biometrik untuk fitur cameo. Aspek ini membuat proses ekspansi ke negara baru membutuhkan penyesuaian terhadap kebijakan privasi data di setiap wilayah.
Indonesia saat ini sedang memperkuat regulasi tentang kecerdasan buatan dan perlindungan data pribadi. Maka, tidak menutup kemungkinan OpenAI menunggu kepastian kebijakan tersebut sebelum merilis Sora secara resmi di Indonesia.
Dampak bagi Kreator Lokal
Meski belum tersedia, peluncuran Sora 2 menjadi sorotan di kalangan kreator konten dan studio animasi di Indonesia. Banyak pelaku industri kreatif mulai menyiapkan strategi produksi konten berbasis AI agar siap saat aplikasi ini resmi hadir.
Kreator lokal juga dapat mempelajari dokumentasi dan panduan resmi OpenAI tentang pembuatan video menggunakan prompt teks dan gambar. Langkah ini membantu mereka memahami cara kerja, etika penggunaan, serta proses moderasi konten AI sebelum akses terbuka secara global.
Sora 2: Lompatan Teknologi Video Generatif
Sora 2 tidak sekadar pembaruan teknis. Model ini menghadirkan kemampuan baru yang memungkinkan pengguna menciptakan dunia sinematik lengkap hanya dengan perintah teks. Pergerakan objek dan pencahayaan lebih realistis, bahkan sinkronisasi suara dan ekspresi wajah tampak alami.
Teknologi ini membuka peluang besar di bidang film pendek, periklanan, hingga pendidikan. Pengguna dapat membuat simulasi visual tanpa memerlukan peralatan produksi profesional. Potensi ini membuat banyak pihak menyebut Sora 2 sebagai revolusi di dunia kreatif digital.
Peluang bagi Industri dan Brand
Bagi perusahaan dan brand, Sora 2 dapat menjadi alat pemasaran yang efisien. Video promosi, kampanye interaktif, atau konten edukatif bisa dihasilkan dengan biaya dan waktu produksi lebih rendah. Namun, perusahaan perlu menyiapkan kebijakan internal untuk mengatur penggunaan konten sintetis agar tetap transparan dan etis.
Selain itu, Sora 2 juga membuka peluang kolaborasi antara merek dan pelanggan melalui fitur cameo. Pengguna dapat tampil di dalam video promosi secara otomatis, memberi pengalaman personal yang belum pernah ada sebelumnya.
Tantangan Etika dan Moderasi
Kemampuan Sora 2 yang sangat realistis juga menimbulkan tantangan baru. Risiko penyalahgunaan, seperti deepfake atau disinformasi, menjadi perhatian utama. OpenAI telah menyiapkan sistem watermark digital, tetapi pengawasan tetap perlu dilakukan secara global.
Bagi Indonesia, literasi digital menjadi faktor penting. Edukasi publik tentang bagaimana mengenali konten AI, serta pentingnya verifikasi sumber, akan menentukan keberhasilan penerapan teknologi seperti Sora di masa depan.
Prediksi Akses Sora 2 di Indonesia
Belum ada tanggal resmi untuk peluncuran Sora 2 di Indonesia. Namun, berdasarkan pola ekspansi OpenAI sebelumnya, peluncuran di Asia biasanya terjadi beberapa bulan setelah fase Amerika Utara.
Jika evaluasi awal berjalan lancar, Indonesia kemungkinan masuk ke tahap ekspansi berikutnya bersamaan dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini juga bergantung pada kesiapan regulasi dan infrastruktur komputasi di wilayah tersebut.
Skenario Jangka Pendek
Tahap pertama, OpenAI akan memantau performa dan tingkat keamanan di AS dan Kanada. Tahap berikutnya kemungkinan mencakup pembukaan akses Android serta penambahan beberapa wilayah baru.
Skenario Jangka Menengah
Dalam jangka menengah, jika regulasi dan kebijakan data sudah siap, Indonesia berpeluang menjadi salah satu pasar strategis. Ekosistem kreatif di Indonesia yang berkembang pesat menjadi nilai tambah bagi OpenAI untuk memperluas kehadirannya di Asia Tenggara.
Langkah yang Dapat Dilakukan Sambil Menunggu
Sambil menunggu ketersediaan resmi, kreator dan perusahaan di Indonesia dapat mengambil langkah proaktif. Pelajari sistem prompt dan cara kerja video generatif melalui dokumentasi OpenAI. Siapkan pula panduan etika internal serta strategi pemasaran berbasis AI agar siap beradaptasi saat akses terbuka.
Selain itu, penting untuk memantau sumber resmi OpenAI dan menghindari aplikasi tiruan yang menggunakan nama “Sora” tanpa lisensi. Aplikasi palsu berpotensi mencuri data atau menampilkan hasil yang tidak sesuai dengan versi asli.
Sora 2 telah resmi diluncurkan pada 30 September 2025 untuk pengguna iOS di Amerika Serikat dan Kanada. Teknologi ini menghadirkan revolusi dalam pembuatan video berbasis kecerdasan buatan dengan kualitas sinematik yang belum pernah ada sebelumnya.
Namun, untuk Indonesia, belum ada jadwal resmi peluncuran. OpenAI masih dalam tahap evaluasi ekspansi global sesuai kesiapan regulasi dan infrastruktur di setiap negara. Meski demikian, pelaku industri kreatif di Indonesia sudah dapat bersiap lebih awal agar siap memanfaatkan potensi besar Sora 2 saat hadir nanti.
Eksplorasi konten lain dari Insimen
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.