Skip to main content

Bitcoin naik signifikan hari ini setelah pasar kripto mengalami koreksi tajam dalam beberapa hari terakhir. Aset digital utama seperti Bitcoin, Ethereum, Solana, dan XRP mencatat lonjakan harga yang mengindikasikan kembalinya optimisme investor terhadap pasar aset digital global.

Lonjakan ini datang setelah tekanan jual besar-besaran yang sempat mengguncang pasar minggu lalu. Para analis menilai rebound tersebut menunjukkan bahwa investor kembali masuk ke pasar untuk membeli di harga rendah setelah periode volatilitas tinggi.

Arah Baru Pasar Kripto Global

Selama beberapa hari terakhir, kapitalisasi pasar kripto sempat anjlok lebih dari 8%, memicu kekhawatiran akan koreksi panjang. Namun, dalam perdagangan hari ini, seluruh indeks utama kripto berbalik arah. Bitcoin naik sekitar 3,7% menjadi sekitar US$115.460, sementara Ethereum juga menguat 3,2% ke level US$3.410.

Kenaikan ini memperlihatkan bahwa sentimen pasar mulai membaik. Beberapa analis di Bloomberg dan CoinDesk menyebut momentum ini sebagai “mini relief rally” — sebuah kenaikan singkat setelah aksi jual besar-besaran yang biasanya diikuti konsolidasi harga.

Kinerja Bitcoin dan Sentimen Pasar

Pergerakan Bitcoin naik kali ini didorong oleh beberapa faktor fundamental dan teknikal. Menurut data dari CoinMarketCap, volume perdagangan Bitcoin meningkat hampir 18% dalam 24 jam terakhir, menandakan meningkatnya aktivitas beli dari investor institusional.

Selain itu, data inflasi Amerika Serikat yang sedikit menurun pada pekan lalu turut mendukung pasar aset berisiko. Banyak investor melihat kripto sebagai alternatif lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi global, terutama di tengah kebijakan moneter yang mulai longgar dari The Federal Reserve.

Beberapa analis juga memperkirakan harga Bitcoin dapat menembus resistensi di level US$118.000 jika momentum beli terus berlanjut. Namun, mereka mengingatkan bahwa volatilitas tetap tinggi, dan pasar belum sepenuhnya pulih dari tekanan teknikal akibat likuidasi posisi leverage besar pada pekan sebelumnya.

Ethereum dan Solana Mengikuti Kenaikan

Tidak hanya Bitcoin, Ethereum turut menguat. Aset digital terbesar kedua ini naik lebih dari 3% ke level US$3.410. Penguatan ini didorong oleh meningkatnya aktivitas di jaringan Ethereum, termasuk proyek DeFi dan tokenisasi aset dunia nyata (RWA).

Solana juga mengalami lonjakan signifikan sekitar 5%, menembus level US$175. Kenaikan Solana dikaitkan dengan volume transaksi tinggi di platform NFT dan dApps yang kembali aktif setelah sempat melambat pada September.

Sementara itu, XRP mencatat kenaikan 2,4% setelah mengalami tekanan akibat kabar terkait proses hukum Ripple dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS. Meski kasus tersebut belum sepenuhnya tuntas, investor mulai menilai peluang kemenangan Ripple dalam jangka panjang semakin besar.

Dinamika Ekonomi Global Pengaruhi Pergerakan Kripto

Kondisi makroekonomi global memainkan peran besar dalam fluktuasi harga aset digital. Penurunan dolar AS pada awal pekan ini, serta stabilisasi imbal hasil obligasi AS, menciptakan ruang bagi investor untuk kembali ke aset berisiko seperti kripto.

Peran The Fed dan Inflasi

Salah satu pendorong utama rebound ini adalah pandangan pasar bahwa Federal Reserve akan menunda rencana kenaikan suku bunga. Data terbaru menunjukkan inflasi tahunan AS turun ke 2,7%, lebih rendah dari perkiraan 2,9%.

Kebijakan moneter yang lebih longgar biasanya berdampak positif pada aset digital karena meningkatkan likuiditas pasar. Para analis memperkirakan jika tren ini berlanjut, maka arus modal institusional dapat kembali deras ke pasar kripto.

Minat Investor Institusional Meningkat

Data dari platform Deribit dan CME menunjukkan lonjakan aktivitas opsi Bitcoin dan Ethereum. Investor besar tampaknya mulai mengambil posisi long, menandakan kepercayaan bahwa harga masih memiliki ruang untuk naik.

Beberapa perusahaan investasi besar seperti BlackRock dan Fidelity juga dilaporkan menambah eksposur terhadap aset kripto melalui ETF berbasis spot Bitcoin yang baru disetujui awal tahun ini. ETF tersebut menjadi pintu masuk bagi investor konservatif untuk berpartisipasi dalam pasar kripto tanpa perlu membeli aset digital langsung.

Reaksi Pasar Asia dan Eropa

Pasar Asia menjadi salah satu pendorong utama kenaikan hari ini. Aktivitas perdagangan di Korea Selatan dan Jepang melonjak setelah harga Bitcoin menembus kembali level US$115.000. Di Eropa, investor juga menunjukkan minat baru, terutama setelah Bank of England menunda kenaikan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini.

Dengan latar belakang makro yang mendukung dan minat investor yang meningkat, banyak analis memperkirakan tren positif dapat berlanjut setidaknya hingga akhir kuartal ini.

Apakah Rebound Ini Berkelanjutan?

Bitcoin Naik 3,7%, Pasar Kripto Rebound Setelah Kejatuhan Tajam

Meskipun Bitcoin naik cukup tajam, sebagian besar pakar memperingatkan bahwa reli saat ini masih bersifat teknikal. Mereka menilai pasar membutuhkan konfirmasi tambahan berupa arus dana baru dan kestabilan harga selama beberapa hari ke depan.

Analisis Teknikal dan Risiko Koreksi

Secara teknikal, Bitcoin menghadapi resistensi di kisaran US$118.000 hingga US$120.000. Jika gagal menembus area tersebut, harga dapat kembali turun ke zona support di US$110.000.

Beberapa analis memperingatkan adanya potensi “bull trap”, di mana reli sementara bisa memancing pembelian baru sebelum harga kembali terkoreksi. Namun, jika momentum positif bertahan, maka Bitcoin berpeluang kembali ke tren naik jangka menengah menuju US$125.000.

Pandangan Pelaku Industri

CEO Binance, Richard Teng, dalam wawancaranya dengan CNBC, menyebut bahwa volatilitas saat ini merupakan bagian alami dari pasar kripto yang sedang matang. Ia menegaskan bahwa investor harus fokus pada fundamental teknologi blockchain yang terus berkembang.

Sementara itu, analis dari Ark Invest memperkirakan bahwa jika adopsi institusional terus meningkat, Bitcoin dapat mencapai US$150.000 dalam 12 bulan ke depan. Namun, mereka juga mengingatkan pentingnya manajemen risiko di tengah ketidakpastian global, terutama dengan potensi kebijakan fiskal baru dari AS dan Eropa.

Prospek Aset Digital di Akhir Tahun

Dengan tren Bitcoin naik hari ini, banyak investor mulai kembali optimistis. Tahun 2025 bisa menjadi periode penting bagi pasar kripto karena sejumlah proyek besar di bidang blockchain, AI, dan tokenisasi aset dunia nyata sedang memasuki fase peluncuran.

Di sisi lain, regulasi global juga semakin jelas. Uni Eropa melalui paket kebijakan MiCA (Markets in Crypto Assets) telah mulai diterapkan, sementara Amerika Serikat mempercepat kerangka hukum untuk aset digital.

Kejelasan regulasi ini diharapkan membawa stabilitas jangka panjang bagi industri kripto. Bagi investor ritel, hal ini menjadi sinyal bahwa aset digital kian diterima secara luas di ranah keuangan global.

Kenaikan Bitcoin naik sebesar 3,7% hari ini menjadi sinyal awal bahwa pasar kripto mulai pulih dari tekanan koreksi tajam. Dengan dukungan data ekonomi yang lebih stabil dan meningkatnya minat institusional, tren positif ini berpotensi berlanjut.

Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati menghadapi volatilitas tinggi dan melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Untuk membaca analisis lebih lanjut tentang tren ekonomi global dan pergerakan aset digital, kunjungi kanal Ekonomi & Keuangan di Insimen.


Eksplorasi konten lain dari Insimen

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Leave a Reply

Eksplorasi konten lain dari Insimen

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca